Pernah gak sih punya baju yang cuman sekali dua kali dipake abis itu lanjut cuma jadi penghuni abadi lemari gara-gara dah gak muat, kancingnya ilang satu atau ngerasa dah gak trend, pasti pernah nih kaum cewek begini. Belum lagi beli skincare atau make up gara-gara racun influencer yang ternyata gak cocok sama kondisi atau tone kulit kita. Abis itu sering banget juga buku numpuk di lemari cuman buat pajangan doank soalnya beli, beli, beli aja dibaca nggak... Duhh cewek banyak banget ya dosanya wkwkwk..
hayo ngaku pasti pernah gak sebagai yang katanya kaum the independent woman nih berada di universe si paling self reward apa aja dijabanin buah kerja keras tapi pada akhirnya banyak barang yang bagus tapi cuman numpuk aja. Mau dikasiin ga enak, mau dijual repot banget gak ada waktunya, akhirnya pendek umur semua manfaat barang itu, begitulah kerandoman kita.
Mengurai semua keribetan dan problematika barang overload para perempuan ada satu komunitas yang concern bergerak di bidang sustainable. Yup, adanya Life with Less bikin kita tau kemana kita harus menyerahkan semua barang - barang bagus yang gak lagi terpakai itu supaya umur manfaatnya juga panjang. Life with less menjadi ruang buat aku, kamu dan kita semua untuk menormalisasi pemanfaatan barang bekas dan menggunakannya lebih lama lagi.
#SalingSilang FREE MARKET Vol. 6
Sebagai komunitas pegiat gaya hidup minimalis pertama di Indonesia, Life With Less menginisiasi sebuah program yang fiaebut #SalingSilang Free Market. Kali ini berkolaborasi dengan berbagai komunitas pegiat lingkungan dan ekonomi berkelanjutan serta Pertamax Green dari Pertamina, LifeWith Less mengadakan kembali program tersebut untuk pertama kalinya di luar kotaJakart. Bertempat di Co Co Hub Dipatiukur Bandung akhir pekan lalu.
Acara ini menjadi ajang nyata upaya mengedukasi sekaligus mengajak warga Bandung untuk mulai beralih ke gaya hidup minimalis berkelanjutan. Terdapat bernagai booth yang mewakili 5 konsep dasar Life With Less yakni : REDUCE daur ulang sampah organik, REUSE daur ulang jelantah, RECYCLE daur ulang empties, REPAIR perbaiki pakaian rusak serta REFILL air minum yang disediakan gratis untuk para peserta mengisi tumblernya gratis.
Berbagai stand menarik hadir di Saling Silang Free Market seperti refill air minum, daur ulang barang bekas, daur ulang minyak jelantah, reparasi pakaian rusak hingga booth Pertamina. Tak hanya menghadirkan berbagai booth menarik, pada sesi utama juga terdapat talkshow inspiratif edukatif dari berbagai speaker yang bergerak di isu-isu lingkungan dan ekonomi sirkular.
Acara yang berlangsung dua hari pada Sabtu dan Minggu ini dikonsep dengan suasana semi outdoor yang seru. Saling Silang Free Market sendiri adalah salah satu acara yang paling banyak diburu peserta. Acaranya serupa pasar barang bekas layak pakai menggunakan sistem barter (tukar) dengan sesama pengunjung.
REUSE : Daur ulang minyak jelantah |
REFILL :Isi ulang air minum gratis |
REDUCE : Saling Silang Free Market |
REPAIR : memperbaiki barang rusak |
Peserta Kurasi Free Market |
Acara utama Free Market Saling Silang Free Market ini mengajak peserta untuk menormalisasi & perpanjang manfaat barang bekas agar tercipta sharing economy. Peserta diperbolehkan membawa 5 barang. Terlebih dahulu semua barang yang kita serahkan dikurasi oleh volunteer Life With Less, beberapa yang gagal lolos adalah seperti adanya noda sulit hilang, kadaluarsa dan halaman yang hilang kalo untuk buku.
Serunya lagi kita dibatasi waktu sekitar 20 menit oleh panitia untuk bisa mengakses spot pasar Saling Silang ini. Jadi kalo kalian datang dan sudah ngeceng baiknya langsung ambil aja. Kalo gak gercep auto lewat diambil yang lain. Seru yaa kaya war tiket tapi ini barang terus harus cepet-cepetan. Yap kudu satset biar gak nyesel hehe. Andainya ada sisa tutup botol maka akan diserahkan lagi ke panitia.
Sebelumnya secara intens LWL mengedukasi masyarakat Jakarta. Tapi seiring meningkatnya antusias di media sosial dan grup telegram LWL mencoba mengetuk kota lain seperti Bandung, Surabayadan Yogyakarta. Kora pertama diluar Jakarta adalah Bandung, lewat #SalingSilang FREE Market Vol. 6 pada 26-27 Oktober 2024 di CO&CO masyarakat Bandung antusias melakukan registrasi untuk datang ke acara ini.
Tujuan dipilihnya Bandung sebagai kota pertama #SalingSilang Free Market adalah diharapakan akan memperluas dampak positif kegiatan dan mengajak Warga Bandung untuk menormalisasi penggunaan berulang & perpanjang manfaat barang bekas sambil mengenalkan peserta tentang konsep decluttering.
Komunitas Life With Less
Life With Less adalah komunitas peduli lingkunga dan gaya hidup minimalis yang sudah berdiri sejak 2021 dan berhasil menginisiasi program #SalingSilang FREE MARKET yang telah berjalan enam kali. Menariknya program Bersaling Silang ini juga terlahir atas dasar ketidak sengajaan para penggagas awal komunitas. Esti sebagai PR dari Life With Less menceritakan awal mula bagaimana Saling Silang terrcetus. "Awalnya kita bersaling silang ini ada karena kita dulu suka tuker-tukeran barang, sampe akhirnya lahirlah #SalingSilang Free Market, maksudnya supaya untuk bertukar untuk memperpanjang manfaat barang".
Mengusung konsep gaya hidup minimalis berkelanjutan 5R yakni Reduce, Reuse, Recycle, Repair dan Refil. komunitas Life With Less mendorong secara nyata gerakan normalisasi menggunakan barang bekas berkali-kali tujuannya memperpanjang umur manfaat sebuah barang. Dengan empuny yang baru tentu sebuah barang akan kembali bermanfaat sehingga masih terus berlangsung sebagai barang layak pakai.
Sementara itu Esti juga mengungkapkan sedikit data yang menunjukkan banyaknya sampah dihasilkan dari lkmbah rumah tangga salah satjnya pakaian. Dikutip dari Global Fashion Agenda diketahui industri fesyen menyumbang 92 juta ton limbah pakaian di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Selain itu, data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SIPSN KLHK) tahun 2023 menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil yang setara dengan 12 persen limbah rumah tangga nasional.
Fakta ini menjadi keresahan sendiri bagi pada founder LWL. Diperlukan sebuah gerakan nyata agar produksi sampah pakaian bisa ditekan selain itu harus ada kesadaran untuk memperpanjang manfaat barang.
Sesi Talkshow bersama Founder Bank Sampah Bersinar & TokoNol Sampah |
Sesi Talkshow bersama Founder Life With Less |
"Life With Less sendiri memiliki 3 values yang selalu kami bawa di acara mSSFM yaitu clutter-free, sharing economy, dan sustainability”, ungkap Cynthia S Lestari, Founder LWL.
Sebagai komunitas yang bergerak pada isu-isu lingkungan Life With Less mendorong masyarakat utamanya generasi muda untuk mulai beralih kepada gaya hidup minimalis berkelanjutan dengan cara-cara sederhana seperti mengurangi barang bekas tak termanfaatkan di rumah, memperpanjang usia manfaat barang bekas, mendaur ulang sampah anorganik & pakaian tak layak pakai, memberikan kesempatan barang bekas diperbaiki, mengisi kebutuhan tanpa perlu ada kemasan baru. Kini member Life With Less di telegram telah mencapai 7000 orang. Selain berkolaborasi dengan Pertamina, Life With Less juga kerap berkomaborasi dengan berbagai perusahaan untuk melakukan program bersaling silang pakaian seragam mereka.
Kedepannya program Bersaling Silang juga diharapkan bisa digelar di berbagai kota di Indonesia. Dukungan pemerintah dibutuhkan lebih dalam agar jangkauan kampanye lingkungan dan gaya hidup minimalis yang digagas Life With Less ini berdampak lebih luas. Untuk menjangkau lebih banyak masyarakat di berbagai kota Esti juga berharap lebih banyak komunitas sustainable dan aktifis lingkungan endemik di berbagai kota untuk terlibat berkolaborasi.
Esti mengaku optimis ke depan semakin banyak masyarakat terutama generasi muda yang sadar dan beralih ke gaya hidup minimalis dan berkelanjutan. Seperti yang terlihat di kota Bandung, event Bersaling Silang yang digelar selama 2 hari mencatat sekitar 750 peserta yang hadir, hal ini memunjukkan tingginya antusias masyarakat untuk mengikuti event ini.
"Cost produksi satu baju aja bisa seharga ratusan galon air, itu (tanggung jawab) kepada lingkungan. tanggung jawab kita dimulai dari saat kita mengadopsi barang tersebut. Jadi harus bijak dalam mengadopsi sebuah barang, gunakan sampai usianya selesai pakai (rusak)" pungkas Esti.***
Ide Saling Silang itu keren banget. Aku pengen dateng, tapi pas lagi ke luar Bandung. Suka ikutin IG-nya. Setuju dengan gaya hidup Life with Less seperti itu. Aku punya langganan sih tukang loak yg suka keliling di kompleks, baju yg engga dipakai aku lungsurin ke dia. Katanya di kampungnya banyak yang mau...Termasuk baju seragam kantor...
ReplyDeleteWah ternyata seasyik itu ya acara Saling Silang
ReplyDeleteJadi malu saya punya beberapa baju yang lama gak dipakai
Semula disayang-sayang, eh ternyata badan jadi gendut dan baju gak muat lagi
Daripada menuh-menuhin lemari harusnya dibawa ke sini ya?
Betul Ambu... kita jadi memperpanjang usia pakai barang jadi ga mubazir hehe
DeleteSalut untuk anak-anak muda yang menginisiasi berdirinya komunitas Life With Less. Visi & misi mereka untuk keterbelangsungan kelestarian bumi benar-benar diwujudkan dalam sebuah tindakan/aktivitas nyata ya. Luar biasa. Lewat kegiatan saling silang, re-use, up-cycling, dan lain-lain, mereka telah mengajak publik untuk aware pada bumi.
ReplyDeleteAcara seperti free market ini begitu bagus selain memberi pemahaman mendalam akan langkah perduli lingkungan yg menarik juga karena mengusung konsep pasar barang bekas layak pakai bertransaksi dengan sistem barter (tukar) kpd sesama pengunjung yang mewakili 5 konsep dasar Life With Less
ReplyDeleteSemoga semakin banyak acara seperti ini di kota-kota lainnya
Waktu 20 menit buat dapetin barang yang kita inginkan di acara #SalingSilang Free Market. Kayaknya aku uda kebayang sih mau kemana... hehehe..
ReplyDeleteAku pingin banget ikutan. Ada beberapa skincare yang kayanya aku gak pergunain lagi.. meski expired masih lama. Bahkan ada yang belum dipakai. Alasannya, karena ternyata aku uda terlanjur cocok sama merk lain. Huhuhu... uda kadung beli bundling kan yaa.. Kalo kayak gini, bisa join juga gak yaa.. di #SalingSilang Free Market?
Ughh lebar ya Teh, semoga bakalan ada lagi di Bandung tapi kalo mau onlenan bisa di telegramnya Bersaling Silang Teh Lendy..
DeleteSeriuss.. mau teh.
DeleteNanti aku DM yaa.. meski aku ga punya tele, kayanya buka via laptop, sabi kali yaa..
Bener, sayang banget.
Dan solutif deh.. ikutan program Saling Silang beginii...
Wah seru banget ya acaranya... Sukses selalu buat komunitas Life with less. Semoga acara semacam ini bisa berkelanjutan dan lebih mengindonesia... Kalau ada acara serupa di Surabaya, aku pasti jadi pengunjung di hari pertama...
ReplyDeleteSpill the tea katanya next Surabaya loh Dok..
DeleteMenarik nih. Nggak bisa kita pungkiri sih emang kalau sebagai cewek, aku juga pernah beli skincare hanya karena FOMO. Terus ternyata skincarenya nggak cocok di aku. Terus nggak kepake padahal baru dipakainya cuma sekali atau dua kali pakai. Kalau ada saling silang free market begini kan enak. Kita bisa menukarnya dengan barang yang lebih bermanfaat untuk kita ketimbang menyimpan skincare yang nggak cocok buat kita.
ReplyDeleteOh jadi ini konsepnya tukar barang gitu ya? Ah..sayangnya blm ada di kota kami / yg terdekat nih. Kalau ada pasti berusaha datang & berpartisipasi. Terutama yg daur ulang jelantah nih pengen bgt..
ReplyDeleteKeren ya konsepnya. Aku paling seneng dengan konsep Refill air yang membuat para tamunya bawa tumblr sendiri. Jarang banget ada event yang mana tamu atau pengunjung acaranya ini bawa tumblr sendiri. :D
ReplyDeletekeren nih acaranya semoga bisa ada juga nih di kotaku acara saling silang ini biar para penggiat minimalis life bisa saling kumpul dan juga bertukar barang untuk memperpanjang umurnya
ReplyDeleteSeru banget acaranyaaa. Semoga bisa ke kota-kota yang lain juga, biar kesadaran untuk memaksimalkan manfaat suatu barang semakin bertambah.
ReplyDeleteBagus sekali jika Saling Silang di-ATM di seluruh kota di Indonesia. Perlu banyak diulas, nih.
ReplyDeleteKebetulan saya ada komunitas lokal (mungkin ga bisa dibilang komunitas karena cuma ada founder dan admin) yang berangkat dari keprihatinan yang sama. Jadi intinya menyadarkan bahwa beli itu bukan solusi. Saling menerima dan memberi lebih baik. Grup jadi rame karena sering ada tawaran atau nyabar (nyari barang) mulai dari karet gelang sampai kulkas. Dan memang ada yang berbagi sampai segede itu.
Gerakan saling silang ini punya kebermanfaatan yang luas. Perbanyak kegiatan-kegiatan seperti ini di banyak daerah.
ReplyDeleteAjang spt ini tuh yg hrs digalakkan di segala tempat. Jgn konser musik mulu, trs sampahnya berantakan di segala tempat. Konsep dasar Life With Less dengan 5R ini loh yg hrs ditularkan di segala sisi kehidupan. Biar lingkungan kita terjaga sampai masa depan.
ReplyDeleteKeren sekali acaranya. Adain juga dong di palembang bareng blogger wong kito galo. Pasti seru juga dan bermanfaat.
ReplyDeleteWah keren banget sih acaranya, koq saya gak tahu ya acara ini. Kalau tahu sih bakal hadir juga
ReplyDeleteSeru banget sih ini war barang yang asik. Semoga berkelanjutan ya acaranya, dan bisa ada juga hadir di berbagai tempat lainnya
ReplyDeleteKalau di rumah malah papi punya hobi hoarding yang artinya banyak barang bekas dan rusak yang tidak boleh dibuang, nggak ngerti dah nih ini nyadarinnya gimana.
ReplyDeleteWah ini langkah nyata untuk meminimalkan sampah pakaian ya jadi masih bisa bermanfaat di pakai orang lain smoga next ada di Bekasi saya juga mau ikutan
ReplyDeleteKeren banget ini komunitasnya, di kota lain ada ga ya? bagaimana cara gabungnya?
ReplyDeleteaku mau mengurnagi barang di rumah nih, ada beberapa masih bagus tapi ga kami pakai, apalagi barang-barang ortuku
Senang sekali baca komunitas seperti ini
ReplyDeleteSemakin banyak anak muda yang beralih ke gaya hidup ramah lingkungan, dan ini bagus untuk masa depan bumi
Ahhh seru sekali bisa menghadiri event saling silang yang di founderi kak cintia ya....yang aktif di instagram itu ya kak orangnya...aku ngikutin banget konten² nya di instagram....itu acaranya dimana kak....kira kira di jatim ada nggak ya...pengen gabung juga
ReplyDeletewah kegiatannya bagus banget ini untuk berkontribusi pada keberlangsungan bumi dan pastinya juga barang-barang yang tidak kita pakai menjadi lebih bermanfaat, menarik banget, semoga pas diadakan di Jakarta bisa ikutan
ReplyDelete