 |
Foto : instagram @hirka.official |
Kalo lagi ke Surabaya gak pernah lupa bawa kripik ceker buat oleh-oleh keluarga di Bandung. Semua orang suka sama makanan ringan kripik kulit ayam satu ini. Gurih crunchy nya enak dimakan sendiri atau jadi teman makan nasi jadi lebih meriah aja gitu kalo makan kerpik kulit kaki ayam tuh. seru aja gitu hahaha.
Tapi tiba-tiba satu waktu satu berita keren dateng di beranda aku tentang pengusaha muda dari Bandung yang out of the box. Bayangin aja limbah kulit kaki ayam alias ceker yang biasanya dibuang begitu aja ditangannya ternyata bisa diolah sedemikian rupa sampai menjadi item fashion seperti sepatu yang punya nilai ekonomi tinggi. pernah gak sih ngebayangin kulit ceker ayam bisa jadi material pembuatan sepatu. Gokil banget kan..
Gokil! Sepatu Dari Kulit Ceker Ayam
Namanya Nurma Farieka, pemuda asal Bandung yang punya ide 'gila' memproduksi sepatu dari kulit kaki ayam. Usaha sepatu kulit kaki ayam di Bandung adalah usaha sepatu pertama dan satu-satunya yang memanfaatkan limah kulit kaki ayam. Sebelumnya kita pernah mendengar dan sering melihat sepatu dari kulit baik reptil atau ternak besar seperti kerbau atau domba. Tetapi Nurman mencoba dengan terobosan barunya mengambil manfaat dari limbah kulit kaki ayam.
Inovasi kreatif ini lahir dari keprihatinannya melihat lingkungan dan minimnya pemanfaatan limbah organik seperti kulit kaki ayam. Ia mencoba berinovasi untuk menciptakan produk bernilai tinggi. dan berbeda di tengah maraknya industri sepatu lokal di Bandung. Seperti yang telah dikenal Bnadung lewat Cibaduyutnya memang dikenal sebagai surganya sepatu merek lokal yang memiliki kualitas ekspor. Sebagai anak Bnadung Nurma melihat potensi besar kulit kaki ayam yang biasanya dianggap sebagai limbah, untuk diolah menjadi bahan sepatu berkualitas, terutama karena memiliki tekstur unik yang menyerupai kulit reptil.
Pada awal berdirinya, usaha ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari proses produksi yang rumit hingga terbatasnya pengetahuan tentang pengolahan kulit kaki ayam menjadi bahan yang awet dan menarik. Pengolahan kulit kaki ayam membutuhkan teknik khusus agar menghasilkan tekstur yang tetap kuat, lentur, dan tahan lama, sehingga memerlukan tenaga ahli dan waktu yang tidak sebentar dalam proses pembuatannya.
 |
Foto : instagram @hirka.official |
Selain itu biaya produksi yang tinggi serta alat produksi yang masih terbatas juga cukup menjadi tantangan sendiri bagi Nurma. Proses konversi kulit kaki ayam menjadi bahan sepatu yang nyaman dan layak jual melibatkan beberapa tahap, termasuk pembersihan, pengeringan, dan pewarnaan. Hal ini juga menyulitkan mereka untuk memproduksi dalam skala besar, sehingga mereka kesulitan memenuhi permintaan pasar yang kian meningkat.
Setidaknya ada sekitar tujuh tahapan dalam proses produksi mengolah kulit kaki ayam menjadi sepatu siap pakai.
1. Pengumpulan Bahan Baku, Biasanya Nurman bekerja sama dengan peternak ayam lokal untuk mendapatkan ceker ayam yang segar. Ceker ini kemudian dikumpulkan dan dibersihkan untuk menghilangkan kotoran.
2. Proses Pembersihan. Ceker ayam direbus untuk menghilangkan sisa-sisa daging dan kotoran. Setelah direbus, ceker dicuci dengan sabun dan air mengalir.
3. Pengawetan Kulit. Setelah dibersihkan, kulit ceker ayam direndam dalam larutan pengawet alami untuk mencegah pembusukan dan meningkatkan daya tahan kulit.
4. Penyamakan. yakni proses kulit ceker kemudian disamak menggunakan metode ramah lingkungan, seperti menggunakan tannin dari bahan alami, sehingga tidak merusak lingkungan.
5. Pembuatan Desain. Setelah siap, kulit ceker dipotong dan dijahit sesuai dengan desain sepatu yang telah dibuat oleh Nurman. Dia memastikan setiap desain memenuhi standar kenyamanan dan estetika.
6. Penyelesaian dan Finishing. Sepatu yang telah dijahit kemudian melalui proses finishing, seperti pewarnaan menggunakan bahan alami, agar tampil menarik.
7. Quality Control. Tahapan ini adalah proses akhir yang menentukan sepatu siap jual atau tidak. Setiap sepatu diperiksa kualitasnya untuk memastikan tidak ada cacat dan siap untuk dipasarkan.
Nurman Farieka Sosok Kreatif dan Inovatif Hadirkan Sustainable Ekonomi Produk Nurman Farieka
Nurman Farieka, seorang pengusaha muda, terinspirasi untuk memanfaatkan kulit ceker ayam setelah melihat banyaknya limbah dari industri ayam yang tidak terpakai. Dia menyadari bahwa ceker ayam, yang biasanya dibuang, memiliki potensi untuk diolah menjadi produk yang bernilai tinggi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang desain produk, Nurman mulai merancang konsep sepatu yang tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga ramah lingkungan.
Dampak Usaha terhadap Lingkungan dan Ekonomi, Dampak Lingkungan, Dengan memanfaatkan limbah yang biasanya dibuang, Nurman membantu mengurangi jumlah limbah di lingkungan. Proses pengolahan yang menggunakan bahan alami juga mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. Nilai Ekonomi, Usahanya menciptakan lapangan kerja baru, mulai dari peternak ayam yang memasok bahan baku hingga para pekerja yang terlibat dalam proses pembuatan sepatu. Selain itu, produk yang dihasilkan memiliki nilai jual yang tinggi, meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Kesadaran Lingkungan. Nurman juga aktif dalam kampanye kesadaran lingkungan, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang dan pemanfaatan limbah.Kisah Nurman dengan segudang kreatifitas dan gerakannya di dunia fashion yang bersinggungan langsung apada kelestarian alam membuatnya layak mendapatkan berbagai bentuk apresiasi dan penghargaan, salah satunya diberikan oleh ASTRA lewat Anugerah penerima SATU Indonesia sebagai sosok inspiratif di bidang kewirausahaan dan juga lingkungan sekaligus.
Penutup
Berkat keunikan dan daya tariknya, sepatu kulit kaki ayam buatan Bandung mulai diminati oleh konsumen nasional bahkan internasional. Dengan pemasaran kreatif dan branding yang menarik, UMKM ini berhasil membangun citra produk ramah lingkungan dan inovatif, menarik minat konsumen yang peduli terhadap produk-produk daur ulang. Kini, sepatu kulit kaki ayam asal Bandung ini telah menjadi simbol inovasi UMKM nasional yang mampu mengubah limbah menjadi produk berkelas, dengan proses produksi yang semakin efisien seiring perkembangan teknologi pengolahan bahan. Dengan pendekatan inovatifnya, Nurman Farieka tidak hanya berhasil menciptakan bisnis yang menguntungkan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Ini sih keren banget, si bang Nurman!
ReplyDelete😎 Gak nyangka limbah bisa diselamatkan dan jadi bahan yang berguna, bisa jadi inspirasi banget buat kita semua. Gak cuma bermanfaat buat lingkungan, tapi juga buka peluang baru. Wajib banget nih orang-orang pada tahu soal ini, biar kita semua lebih paham gimana pentingnya daur ulang dan ngurangin sampah! Semangat terus buat para inovator!
MashaAllah. Senang banget membaca artikel tentang youthpreneur yang mampu melahirkan karya yang ramah lingkungan. Langsung terlibat pada tindakan nyata untuk menjaga keterbelangsungan kelestarian bumi lewat memanfaatkan limbah dari ceker ayam. Semoga kedepannya akan lahir banyak Nurman Farieka lainnya dengan karya2 yang patut dibanggakan.
ReplyDeleteWaah beneran gokil ini..
ReplyDeleteBisanya aku megang dompet/tas dari kulit ular/buaya aja takut.
Kalo kulit ceker harusnya ngga takut. Tapi ngeliat penampakannya yang udah dihitamin itu kok rada serem ya, mirip kulit ular juga jadinya hahaa
Dasar parnoan aja, aku ini.
Smogaa lahir Nurma2 lainnya diseluruh Indonesia yang sama kreatifnya. Aamiin...
Inovatif amat ya ini anak,, keren bro, you bisa merubah kulit ceker ayam jadi sepatu itu berpikir lu inovatif dan kreatif banget. Memang Indonesia butuh orang2 kayak gini yang memiliki basic problem solving .
ReplyDeleteGebrakan kece dari Mas Nurman ini, karena mengolah bahan yang dianggap limbah menjadi bahan baku sepatu. Kalau melihat dari dekat sepatunya, kece ya, seperti kulit reptil pada umumnya
ReplyDeleteauto otw ke Instagram-nya: nyari tas dari ceker ayam hehehe
ReplyDeleteKarena sepatunya untuk cowok dan kayanya keren ya kalo dibikin tas
Eniwei bangga banget dengan Nurman
Kreativitas anak Bandung emang gak ada matinya
Keren banget. Pas baca judulnya, saya langsung mengernyit, karena kulit ceker ayam itu kan tipis banget, beda sama kulit buaya, sapi atau ular. Tapi dengan ketelatenan Nurman ternyata bisa juga dibuat jadi sepatu. Unik ya
ReplyDeleteSaya setuju kalau dikatakan ini ide 'gila'. Tapi, beneran keren banget! Karena bisa-bisanya kepikiran kulit ayam setipis itu dibuat sepatu. Udah gitu beneran jadi produknya. Keren!
ReplyDeletePenasaran sama cara pesan sepatu kulit kaki ayam buatan kang Nurman Farieka.
ReplyDeleteKarena pembuatannya yang masih satu per-satu, bisa dipastikan hasilnya pun memuaskan.
Keren siih ini ide usahanya..
ReplyDeleteJadi pengen lihat langsung deh prosesnya bagaimana.. Ayoo kak Nurma undang aku ke pabrik pembuatan sepatu mu yaa kak..
Kok bisa out of the box ya idenya
ReplyDeleteBikin sepatu dari kulit kaki ayam
Selama ini kan biasanya emang biasanya g pernah dimanfaatkan
wow, keren banget! aku beneran ga kepikiran bisa ya kulit ayam jadi sepatu? idenya bener-bener out of the box ya keren banget!!!
ReplyDelete