Melirik Bumi Saat Pandemi

Kabarnya bumi Si Planet Biru kini  telah menjadi planet hijau. Kabarnya bumi dengan oksigen tanpa batas kini memiliki CO2 lebih baik. Benarkah temuan ini? Tak perlu diragukan hal tersebut memang telah divalidasi NASA menggunakan satelit canggih dengan sebutan MODIS. 

Namun apakah itu menjadi ironi di hadapan kita saat secara langsung kita melihat kerusakan lingkungan dan iklim yang  justru tidak sesuai temuan. Atau rasa sesak karena kualitas udara yang dihirup begitu rendah akibat tingginya polusi. Nyatanya hari ini kita tidak tinggal di planet bumi yang sesuai dengan deskripsi buku geografi sekolah. Kerusakan alam dan perubahan iklim serta menurunnya kualitas udara adalah sebuah keniscayaan ketika kita selalu abai pada pada lingkungaan.

Melirik Bumi Saat Pandemi
Terjadinya musibah pandemi covid 19 yang memaksa hampir seluruh umat manusia menghentikaan segala aktifitas luar rumah nyatanya sedikit banyak membawa perubahan positif pada keadaan bumi.  Patut bersyukurkah karena pandemi covid 19 ini terjadi? Sehingga secara tidak langsung bumi sedikit beristirahat. Tentu saja itu bukan pernyataan yang tepat. Lalu jika bukan begitu apa pesan yang bisa ditemukaan dari keadaan hari ini.

Kenyataan terhentinya aktifitas publik secara masive menunjukan hal sekecil apapun jika dilakukan bersama dan konsisten dalam waktu yang panjang akan membawa perubahan kondusif kepada iklim dan kelangsungan alam.

Dari rumah adakah bentuk kepedulian yang bisa dilakukan untuk kelangsungan bumi? Ya! Banyak hal kecil bisa dimulai dari rumah.

Dengan berdiam diri di rumah, tidak menggunakan kendaraan bermotor selama intesitas waktu yang panjang tanpa sadar kita telah turut  mengurangi emisi karbon yang mencemari udara. Bahkan Jakarta saja mengalami penaikan kualitas udara karena menurunnya volume kendaraan di jalanan. Itu adalah sebuah kabar baik bukan. Adakah yang mulai terpikirkan untuk bersepeda sehat berangkat kantor atau moda transportasi umum saja setelah pandemi corona ini berakhir?

Beraktifitas di dalam rumah mungkin menjadi kecanggungan yang berangsur menjenuhkan beberapa pekan terakhir ini. Namun menyiasatinya dengan merawat tanaman, memanjakan mata memandangi warna-warna hijau di pekarangan adalah kegiatan yang membuat rileks dan memberi sumbangsih tipis berkelanjutan pada kelangsungan perbaikan alam.

Pembilahan dan pemanfaatan limbah rumah tangga juga bisa menjadi secuil tugas dasar berkontribusi pada perbaikan iklim dan lingkungan. Membiasakan diri dengan pola tertib memilah limbah rumah tangga dan berfikir kreatif memanfaatkan limbah dengan cara recycle tentu bukaan pekerjaan berat.

Menggunakan listrik, air, dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya dengan bijak. Menjaga kebersihan dan melakukan pola hidup sehat. Semua hal tersebut adalah bagian dari usaha sederhana kita memberi perhatian dan kepedulian pada situasi lingkungan dan iklim saat ini  yang akan memberi kesempatan alam kembali seperti yang diharapkan.

#crindonesia2020 #haribumi2020 #dirumahsaja

Rafahlevi
Single mom of two. Founder Xalshe Media Creative. Now working as an editor, film scriptwriter and content creator. An ambivert who loves watch and write all the time. Self improvement enthusiast. Bussiness/Collabs enquiries rafahlevi.ez@gmail.com

Related Posts

Post a Comment