Sarapan Dengan Real Food Lukai Harga Diri Gorengan



 

"Sarapan apa hari ini?"
"Lontong sama gorengan"
"Wahh ga realfood banget sih sarapannya"
What!!! apa sih? terus bakwan jagung, gehu isi, tempe mendoan dan pisang goreng itu apa kabar? emang boleh se-fake food ini?

Nah mesti dilurusin nih apa sih Real Food yang dimaksud?
Real Food adalah istilah untuk makanan yang minim mengalami pemrosesan. Real Food mengacu pada bentuk alami makanan sesuai dari sumbernya atau tidak mengalami banyak perubahan selama pengolahannya. Simpelnya, Real Food adalah ragam pangan yang dikonsumsi nyaris tanpa proses yang akan mengurangi kandungan gizi hingga tekstur dan bentuknya. 

Contoh sederhana real food adalah buah-buahan dan sayuran segar. Selain buah-buahan dan sayuran segar ada juga biji-bijian, kacang-kacangan, daging segar, susu segar hingga rempah-rempah. Kebiasaan baik mengkonsumsi real food biasa disebut clean eating, yakni menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi makanan olahan dan kemasan. 

Gula dan garam sangat dibatasi dalam menerapkan real food. Real food merupakan pilihan gaya hidup sehat yang memungkinkan mengkonsumsi setiap makanan meski minim olahan. Real Food yang baik dikonsumsi saat sarapan adalah buah-buahan, telur rebus dan sayuran segar. 

Buah-buahan yang dikonsumsi pagi hari mampu menjadi antioksidan yang baik. Hal itu diseabkan karena pagi hari merupakan jadwal mencuci racun dalam tubuh. Enzim amilase yang dihasilkan tubuh manusia bersenyawa dengan enzim dari buah-buahan pada pagi hari akan aktif menjadi pencuci racun yang sangat kuat.

Dikutip dari berbagai literasi real food biasanya padat nutrisi, dimana sumber makanan mampu menyediakan vitamin esensial, mineral, dan nutrisi lain tingkat tinggi. Real Food dianggap lebih sehat dikonsumsi karena memiliki kandungan nutrisi dan serat yang lebih banyak dibandingkan dengan makanan yang telah mengalami proses ultra process food

Lalu se'berdosa' apakah sarapan dengan gorengan? Berkebalikan dengan real food yang minim sentuhan produksi, gorengan termasuk makanan yang mengalami ultra food process atau diperoleh dengan proses yang berlebihan.  Seperti kita ketahui gorengan dengan beragam jenisnya mengalami proses produksi yang terbilang panjang.  Selain itu gorengan juga merupakan makanan dengan bahan baku utama tepung-tepungan yang digoreng dengan melibatkan minyak panas dimana itu sangat bertentangan dengan aturan real food.

Dan apabila di pagi hari mengkonsumsi banyak tepung-tepungan, garam dan gula hal itu akan menyebabkan racun akan kembali terikat di dalam tubuh. 
Rafahlevi
Founder Xalshe Media Creative. Owner Beelicious Bandung. Single mom of two. Now working as an editor, film scriptwriter and content creator. An ambivert who loves watch and write all the time. Self improvement enthusiast. Bussiness/Collabs enquiries rafahlevi.ez@gmail.com

Related Posts

Post a Comment