Sampurasun! Dumuk Bareto Resto Sunda Berkonsep Pedesaan Yang Estetik Di Tengah Kota Bandung

15 comments

Jaman kecil dulu kalau liburan paling suka ke rumah Enin di Ciamis. Karena suasanannya enak buat main seharian dan makan apapun disana tuh rasanya selalu nikmat. Rumah Enin dulu depannya ada balong (kolam ikan) ukurannya besar-besar. Jadi setiap hari makannya ikan, kadang di goreng, dipepes, disayur, dipesmol, dipindang, dibubuy, dibakar pokonya segala bentuk masakan ikan enak rasanya. Tapi rasanya kenikmatan itu cuman berlaku saat di rumah Enin entah kenapa di kota rasanya beda. 

Selain makan apa saja nikmat, suasana di desa terutama di rumah Enin mungkin bikin makan menjadi nikmat. Semua masakan dimasak menggunakan hawu atau tungku kayu bakar, perkakas masaknyapun masih menggunakan alat-alat jadul seperti aseupan dan tolombong. Nasinya pun gak dimasak menggunakan penanak nasi listrik tapi diliwet menggunakan kastrol atau ditanak lalu diakeul supaya pulen.

Semua suasana puluhan tahun lalu di desa saat almarhum Enin masih ada ternyata bisa saya dapatkan lagi saat berkunjung ke sebuah resto sunda yang estetik yang justru ada di tengah kota Bandung namanya Dumuk Bareto. Menariknya justru saya yang kudet karena Dumuk Bareto ini tengah populer di kalangan anak muda Bandung yang senang nongkrong. Selain tempatnya estetik makanannya enak konsepnya memang unik. Berikut reviewnya.

Resto Sunda Dengan Konsep Kampung Jadul Di Tengah Kota Bandung

Dumuk Bareto adalah restoran di Bandung yang menawarkan suasana pedesaan yang unik dan nyaman. Konsepnya mengajak kamu bernostalgia dengan suasana kampung tempo dulu. Bayangkan saja, kamu bisa menikmati hidangan Sunda yang lezat sambil duduk di saung atau lesehan, dikelilingi oleh perabotan dari bambu dan rotan.

Mengusung konsep "kampung". Dumuk dalam bahasa Sunda berarti "menetap" atau "tinggal". Bareto dalam konteks ini merujuk pada masa lampau atau zaman dahulu. Jadi, secara harfiah Dumuk Bareto bisa diartikan sebagai "menetap di zaman dahulu". Ini menggambarkan suasana pedesaan yang tradisional dan sederhana yang ingin diciptakan oleh restoran ini.

Nama Dumuk Bareto sangat menonjol dan memberikan kesan nostalgia dan mengajak pengunjung untuk merasakan kembali suasana kampung tempo dulu. Menariknya Dumuk Resto ini justru populer di kalangan anak muda Bandung.  Kenapa demikian yaa, kita bahas satu persatu alasannya yuk.

1. Menu Lengkap & Enak

Makanan di Dumuk Bareto menuritku enak dan lezat. Rasanya otentik nyunda banget. Wajar sih kalo banyak pengunjung yang ngasih review bagus dan pada balik lagi bahkan ngerekomendasiin tempat ini.  Rasa masakannya memang berasa lagi makan di rumah nenek. Citarasa masakan rumahan, dengan bumbu-bumbu khas Sunda yang kaya dan meresap.
Masakannya kental cita rasa masakan Sunda tradisional. Dengan konsep pawon yang terbuka kita bisa melihat semua bahan-bahan yang digunakan umumnya segar dan berkualitas. Pilihan menu yang sangat banyak dan bervariatif mulai dari ikan goreng, ayam bakar, ayam goreng, beragam sate-satean hingga aneka sayur dan tumisan. Selain itu disini memiliki lalab sayur yang lengkap, aneka jenis sambal seperti sambal bajak, sambal tomat, sambal cikur dan sambal terasi. Selain puluhan hingga ratusan menu pendamping nasi, jangan salah pilihan nasinyapun beragama seperti nasi putih, nasi merah dan nasi liwet.
Gak cuman menu makanan yang jumlahnya ratusan tapi juga menu minuman yang beragam. Beberapa minuman tradisional Sunda juga tersedia seperti bandrek, bajigur, es goyobod, es peyeum dan teh  ibun. Jangan khawatir buat air minum teh tawar hangat bebas refill sepuasnya. Untuk porsi makanannya cukup mengenyangkan tapi sebenarnya karena konsepnya self service alias ngambil sendiri termasuk nasi jadi tiap orang pasti beda soal porsi. 
Soal harga relatif terjangkau dibandingkan dengan resti sejenisnya di kota Bandung. Harga makanan di Dumuk Bareto cukup bersahabat di kantong karena jujur aku pernah makan di resto sunda dengan konsep yang hampir serupa harganya bisa sampai dua kali lipat. Sayangnya waktu itu dengan harga yang cukup pricy itu rasanya jauh dari harapan. Beda dengan di Dumuk Bareto ini menurutku rasa dan bumbu semua menu yang aku cicipin enak dan otentik nyunda banget.

2. Konsep Unik dan Berbeda

Dumuk Bareto gak cuman menjual makanan tapi juga suasana yang spesial. Layaknya suasana kampung bangunannya didesain menyerupai rumah-rumah tradisional Sunda, terdapat rumah kuwu, rumah mang aceng hingga warjng mak ukah. lengkap dengan halaman yang asri berupa bukit kecil, pancuran bambu dan kolam ikan.
Selain itu peralatan makan hingga alat memasak semua disajikan dengan alat tradisional seperti piring dan gelas seng dan aseupan nasi. Proses memasak yang terbuka membuat pengalaman makan dan melihat proses memasak menjadi daya tarik sendiri. Meski banyak resto sunda yang menawarkan konsep prasmanan atau tema jadul tapi di Dumuk Resto semua dilakukan sendiri oleh pengunjungbalias self service. Bahkan membawa makanan sendiri ke meja kita yang lakukan. Meski self service jangan khawatir karena tetap ada petugas resto yang membantu. Pelayanannya ramah dan membuat pengunjung merasa nyaman.
Makan di Dumuk Bareto membuat kita merasakan suasana kampung, yang tenang dan syahdu. Apalagi kalo kita dateng sore menjelang malam. Vibes ke rumah neneknya kental terasa. Dumuk Bareto adalah tempat yang tepat untuk melepas rindu jaman kecil dulu.

3. Tempat Nyaman & Estetik

Dengan desain interior yang bernuansa pedesaan, menu makanan Sunda yang autentik, dan berbagai aktivitas yang mengundang keakraban, Dumuk Bareto berhasil menciptakan pengalaman makan yang unik dan berkesan. Akupun baru tahu kalo Dumuk Bareto ini lumayan terkenal di kalangan anak muda Bandung meskipun resto sunda. Yang membuatnya populer apalagi kalo bukan suasananya yang lain daripada lain. 

Soal estetik Dumuk Bareto emang seestetik itu buat sekedar tempat makan. Suasananya yang nyaman dan instagramable membuat Dumuk Bareto menjadi tempat yang asyik buat nongkrong. Suasana yang unik di tengah kota Bandung yang moderen dengan konsep desa-desaanya jarang ditemui di tempat lain. Itu sebabnya membuat Dumuk Bareto jadi tempat yang menarik untuk dikunjungi.
Banyak bangt spot foto menarik dan estetik yang bisa dijadiin latar selfi hingga update media sosial. 

Suasana kampung jadul yang nyaman divalidasi dengan desain interior yang didominasi oleh bahan-bahan alami seperti bambu dan rotan, serta pencahayaan yang hangat, menciptakan suasana yang nyaman dan membuat kita merasa seperti sedang berada di tempat yang tenang dan syahdu.
Penutup
Pengalaman makan malam di Dumuk Bareto membawa kembali nostalgia jaman kecil dulu saat liburan ke rumah Enin di Ciamis. Suasana damai di desa bikin makan jadi nikmat, buat yang ingin pengalaman kuliner Sunda yang autentik dengan suasana pedesaan yang khas Dumuk Bareto bisa jadi pilihan. Masakannya sangat dekat dengan cita rasa masakan Sunda tradisional. Desain interior yang khas dengan nuansa bambu dan rotan membuat pengunjung merasa seperti berada di pedesaan. Banyak spot foto menarik yang bisa kamu jadikan latar belakang untuk berfoto. Wajar aja kalau resto sunda ini populer di kalangan anak muda Bandung. Dumuk Bareto beralamat di Jalan Sukawangi No. 1A Gegerkalong Bandung


Rafahlevi
Founder Xalshe Media Creative. Owner Beelicious Bandung. Single mom of two. Now working as an editor, film scriptwriter and content creator. An ambivert who loves watch and write all the time. Self improvement enthusiast. Bussiness/Collabs enquiries rafahlevi.ez@gmail.com

Related Posts

15 comments

  1. Orang perkotaan terkadang stress perlu suasana baru buat menghilangkan stress dan kepenatan. Rumah makan dumuk Barito bisa jadi pilihan yang kangen masakan tradisional Sunda dan suasana pedesaan tempo doeloe

    ReplyDelete
  2. Ulalaaaa masakannyaaaa! Bikin enzim di mulut bekerja keras!
    Dumuk Bareto ini bikin saya kangen suasana kampung tempo dulu. Konsep restorannya yang tradisional dengan saung dan perabotan bambu memang unik dan nyaman.

    Menu makanannya juga terlihat lengkap dan enak, mulai dari ikan goreng, ayam bakar, hingga aneka sambal yang menggugah selera. Harga yang terjangkau bikin hati meronta pergi ke sana!

    ReplyDelete
  3. Baca artikel dari awal penasaran Resto Dumuk Bareto tuh di manaaa? Oh...di Geger Kalong. Bisa nih kapan-kapan jajal ke sini. Suasananya asri banget kayak main ke rumah Enin. Duh...sate udang dan goreng ikannya menari-nari bikin ngiler. Dimakan sama nasi panas plus sambal, mantap!

    ReplyDelete
  4. Baru banget saya lihat di X ada yang merekomendasikan Dumuk Resto sebagai salah satu resto yang wajib dikunjungi saat ke Bandung. Sayangnya gak ada diulas, hanya merekomendasikan. Trus, saya baca postingan ini. Seneng banget! Kayaknya saya mau deh ke sini kalau lagi ke Bandung.

    ReplyDelete
  5. Seru konsepnya. Bukan lesehan tapi mirip angkringan gitu, ya. Suka banget sama detilnya yang emang pedesaan sekali nuansanya

    ReplyDelete
  6. Auto scroll ke bawah dulu untuk nyari alamatnya, ternyata di Gegerkalong. Entar ah kalo anakku pulang pingin mampir ke sini
    Bareto harus diucapkan sesuai pronunciation bahasa Sunda ya? Karena sepintas mirip kata dalam bahasa Itali atau semacamnya.
    Duh ngeces berat lihat udang dan pepes nu ngagupayan :D

    ReplyDelete
  7. Aku ngiler dengan penampakan menunya dan suasana Dumuk Bareto. Padahal weekend kemarin ke Bandung kota dan bingung mau makan dimana...eh baru baca ini. Next ke Bandung lagi mesti makan di Dumuk Bareto pengin merasakan suasana kampung yang tenang dan syahdu..balik ke masa kecil dulu

    ReplyDelete
  8. Suasana Dumuk Bareto emang mengingatkan dengan suasana rumah nenek di kampung. Apalagi peralatan masaknya pakai bahan seng lurik gitu. Warga bandung kalau kangen kampung, bisa ke sini aja

    Pilihan makanan yang banyak, bisa bikin bingung nih.

    ReplyDelete
  9. Masya Allah bayangin makan di saung pake piring kaleng dan nyeruput teh tubruk sedep banget pasti rasanya. Ambience "makan di rumah nenek" dapet banget ini 😍

    ReplyDelete
  10. Nuansa pedesaan memang sangat bagus untuk merefresh otak dan pikiran. Apalagi kalo makanan-makanan kampung, saya justru lebih suka karena biasanya rasa kulinernya kearifan lokal banget. Btw, masakan sunda menurutku enak-enak, dan saya suka sambel apa saja yang dibuat oleh orang sunda.

    ReplyDelete
  11. Makna namanya dalem banget ya Fah. Mengajak kita untuk mengingat hidangan dan suasana masa lalu saat berada di desa atau rumah lama yang ada di pinggiran kota. Lihat dari foto-fotonya sih rasanya bakal betah deh berlama-lama. Penataan tempatnya juga semelodi dengan konsep yang ingin disampaikan Dumuk Bareto kepada publik.

    Kapan ah mampir ke mari. Saya gemes pengen motret berbagai sudut istagenic yang dimiliki Dumuk Bareto. Cus ah meluncur ke akun media sosial mereka.

    ReplyDelete
  12. Di tengah kota bisa dapat resto sebagus ini konsepnya dan kelengkapan menunya... ini sih permata. Apalagi orang Sunda asli akan sangat menikmati dan serasa nostalgia.

    ReplyDelete
  13. Oalah, di daerah Gegerkalong... Kirain kota bandung nya teh di daerah mana...

    Suka sama semua perabotan jadul nya itu, apalagi yg burik, beneran jadi inget ke rumah Aki dan Nini juga di Kampung Naga Tasikmalaya

    ReplyDelete
  14. Di tengah kota tapi bisa syahdu dan nyaman banget. Keren deh, jadi pingin nyobain restonya ini

    ReplyDelete
  15. Rasanya hampir tiap hari lewat resto ini, tapi belum sekalipun pernah nyobain makan di sini.
    Menarik juga nih konsepnya, nyunda banget

    ReplyDelete

Post a Comment