Menebar Kebaikan Menebang Kesedihan


Rasanya situasi yang kita hadapi hari ini semakin hari semakin berat. Kesedihan tak hanya dirasakan oleh yang tertimpa cobaan sakit terinfeksi virus corona saja namun juga menyeluruh di tiap relung lapisan masyarakat. Kekusutan bukan cuma milik muslim sendiri namun merata Allah ujikan ke seluruh penduduk bumi.

Keadaan tak lekas membaik meski waktu terus berjalan. Situasi yang terus menghawatirkan 'memaksa' kita tak punya pilihan lain selain melakukan lock down, self quarantine dan social distancing. Semua ikhtiar dimaksimalkan demi keselamatan diri sendiri dan banyak orang. Tentu semua diiringi dengan doa dan harapan yang tak putus-putus dipanjatkan pada Allah Yang Maha Berkehendak. Segala keterbatasan di situasi seperti ini bukan perkara mudah untuk dijalani. Bahkan mungkin tak pernah kita bayangkan sebelumnya akan ada masa seperti hari ini.

Disaat ini tenaga dan segala fasilitas medis yang siap amat sangat dibutuhkan, bersamaan dengan itu  keamanan dan kenyamanan masyarakat juga turut disusutkan. Mengurangi frekuensi penyebaran virus covid 19 yang merajalela ini diharapkan turut membantu menekan jumlah pasien postif corona. Karena hal itu sama artinya dengan kita membantu mengurangi beban dan pekerjaan para tenaga medis.

Sedikit menyisi dari pemandangan pelik tersebut, masih saja ada keegoisan pribadi. Bertindak lalu lalang tanpa kepentingan krusial mengelak dari anjuran social distancing hari ini. Sementara yang lain telah berusaha berkorban banyak hal demi keselamatan bersama, oknum tetap saja mengabaikan realita tersebut. Kita tak ingin kemirisan ini terus dilanjutkan. Berhentilah bersikap takabur. Karena iman tanpa ilmu adalah kesia-siaan. Begitupula sebaliknya ilmu tanpa iman adalah kefasikan.

Meski usaha pembatasan aktifitas diberlakukan secara otorisasi daerah, tak semua orang mampu melakukan lock down dan social distancing lainnya. Seperti wartawan, driver ojek daring dan pekerjaan demi kepentingan umum lainnya. Maka harus ada antisipasi efektif untuk menangkal penyebaran virus kepada mereka yang terpaksa harus tetap bekerja diluar.

Namun seperti dua sisi mata uang yang saling berkaitan. Mereka yang di rumahpun bukan berarti akan terus baik-baik saja. Situasi fisik dan psikis masyarakat Indonesia yang majemuk dengan kehidupan yang kompleks menjadi ranting masalah baru dari imbas tragedi corona ini. 

Bagaimana seorang tukang parkir misalnya, mesti berpikir keras menghidupi keluarganya selama lapaknya senyap tiba-tiba. Siapa yang mengira ini adalah fase paling berat bagi seorang penjual jajanan keliling karena sekolah libur panjang. Atau bagaimana dengan mereka yang menggantungkan penghasilannya sebagai buruh pabrik yang bekerja dalam sistem yang berkerumun dalam satu ruangan yang sama tiba-tiba dirumahkan karena pabrik tak bisa beroperasi.

Tentu semua membutuhkan renungan panjang dan solusi bantuan yang tanggap dan efektif.

Amal Kebaikan adalah Sedekah

Baginda nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa kebaikan adalah sama seperti sedekah. Lalu bukankah menahan diri untuk tidak keluar rumah di masa genting seperti ini adalah juga sebuah bentuk kesabaran terhadap ujian ini. Maka tentu semua pemahaman itu memberikan kita keyakinan bahwa ruhsoh ini membawa kemaslahatan bagi umat yang juga adalah amal shaleh yang bisa dikatakan sedekah. Melakukan seruan pemerintah untuk lock down tentu bernilai sama dengan berbagi kebaikan.

Sekedar mengingatkan sesama untuk senantiasa menggunakan sanitizer dan masker dalam situasi seperti ini juga adalah sikap kecil dari kebaikan yang menjadi sedekah. Sangat erat relevansinya dengan pernyataan bijak yang pernah dikatakan oleh seorang novelis besar Amerika, Mark Twain bahwa kebaikan adalah bahasa yang bisa didengar si tuli, dan dilihat si buta

Lalu cukupkah hanya dengan berdiam diri di rumah? adakah yang bisa kita lakukan selama melakukan segala aktifitas luar dari dalam rumah mengingat begitu banyak efek domino yang timbul dari masalah ini. Seperti yang disebutkan diatas tadi. Perlu tindakan lainnya agar bisa mengurangi kesulitan bersama ini. Ada banyak hal bisa kita lakukan dengan tetap di dalam rumah.


Di setiap kesulitan Allah selalu mengiringinya dengan kemudahan. Sebagai manusia yang hidup di era revolusi industri 4.0 dan akan bergerak menuju era digitalisasi dunia berbasis society 5.0 sadar kita bahkan telah melek teknologi jauh sebelum wabah corona ini terjadi. 

Maka mengapa sekarang tiba-tiba merasa gagap.  Jika selama ini lebih banyak toxic time kita gunakan untuk mengakses kecanggihan teknologi tentu inilah waktu yang tepat kita memperlakukan teknologi untuk menebar kebaikan pada sesama. Tetap bekerja, tetap produktif, tetap sekolah, tetap beribadah dan beramal jariyah dari rumah lewat komunikasi digital.

Zakat adalah sebuah anjuran bahkan kewajiban bagi yang telah sampai pada nisabnya. Dari zakat kesenjangan akan dapat mulai diurai. Membelanjakan kembali harta di jalan Allah adalah sebaik-baik investasi habluminnas dan habluminallah.

Dompet Dhuafa sebagai Dompet Digital Umat

Bersikap tenang, safety dengan terus menebar kebaikan adalah pilihan terbaik menjadi bagian dari memperbaiki kesulitan di situasi pelik hari ini.  Berbagi dari rumah lewat donasi maupun zakat adalah tindakan paling efektif hari ini. "Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah mendahului sedekah" (riwayat Imam Baihaqi) .

Zakat dan Sedekah adalah berbagi kebaikan yang tak hanya berimbas pada kehidupan orang lain namun dalam waktu yang tentatif kebaikan adalah perbuatan yang melontar kembali pada yang melakukannya.

Melalui program #cekalcorona dan #cukupdarirumah 
Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia yang amanah menginisiasi pengumpulan dana untuk disalurkan secara efektif dan fokus pada mereka yang berkewajiban dilindungi dari ancaman bahaya virus corona selama berada di ruang terbuka, maupun mereka yang membutuhkan bantuan demi perpanjangan kehidupan sehari-hari keluarga di rumah yang turut terdampak imbas ekonomi atas situasi akibat corona hari ini. Disamping menjadi dompet digital umat Dompet Dhuafa Indonesia juga terus memberikan dukungan Alat Pelindung Diri bagi rumah sakit - rumah sakit yang masih kekurangan.

Sebanyak 1000 disinfectan chamber diharapkan akan terwujud ditempatkan di titik-titik krusial yang dimungkinkan mudah terjangkiti virus corona. Selain itu pembagian hygiene kit juga dilakukan sebagai bantuan nyata mengurangi resiko penyebaran virus pada mereka yang berada di luar ruangan selama menjalankan rugas dan kewajiban.

Bantuan sembako dan bahan pangan juga terus disalurkan kepada warga masyarakat yang rentan terkena imbas ditetapkannya aturan lockdown. Dimana masyarakt kelas menengah kebawah seperti inilah yang jika tidak keluar rumah tak akan memiliki penghasilan untuk kehidupan sehari-hari.

Dengan besar bantuan yang diperlukan dan luasnya kondisi masyarakat yang memerlukan bantuan. Maka sudah sepatutnya kita menyadari sekecil apapun bantuan yang kita salurkan adalah membawa harapan dan mengurangi kesedihan mereka yang menerimanya.

Memberikan sedekah dan menunaikan zakat dengan kemudahan bertransaksi juga menjadi pertimbangan kemana akan mengamanahkan kebaikan berbagi. Menyenangkan saat Dompet Dhuafa memiliki beraga fitur yang mendukung kecepatan dan kemudahan akses. Sehingga tidak perlu dengan cara konvensional, tinggal transfer atau yang paling mudah saat ini dengan scan barcode QRIS (Quick Response code Indonesia Srandar). Sebagai generasi milenialis yang ingin serba praktis,  ini sangat efisien saat mewujudkan keinginan menjadi kekuatan mereka yang membutuhkan lewat Zakat, Infaq dan Sedekah  kita.

Pengalaman saya pribadi yang berkesempatan berdonasi di Dompet Dhuafa tanpa keribetan itulah salah satu alasan yang menggerakkan saya mengajak semua bersatu melakukan berbagi kebaikan yang sama. Menyisihkan sebagian rezeki yang Allah titipkan dan turut berdonasi di DOMPET DHUAFA yang insya Allah amanah, efektif dan tepat sasaran.

Mari kita sama-sama menyegerakan diri saling tolong menolong dalam kebaikan. Tidak perlu menunggu besok saat kebaikan mengetuk hati kita hari ini. Karena esok hari akan ada kebaikan lain yang akan menunggu untuk dilakukan. Semoga sebiji kebaikan berbagi yang kita tebarkan dapat mengurangi ranting kesedihan sesama.

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa 

Rfv
Rafahlevi
Single mom of two. Founder Xalshe Media Creative. Now working as an editor, film scriptwriter and content creator. An ambivert who loves watch and write all the time. Self improvement enthusiast. Bussiness/Collabs enquiries rafahlevi.ez@gmail.com

Related Posts

60 comments

  1. Kita saudara dalam kemanusiaan semoga bersama bisa segera lewati situasi berat ini

    ReplyDelete
  2. Melihat suasana begini rasanya miris, semoga bisa cepat berlalu asalkan kitanya yang kompak.
    Semoga bisa menjalankan tugas masing2 dengan harapan saling bahu membahu tolong menolong dalam kebaikan.
    meski stay at home tetep masih bisa berdonasi yaa.

    ReplyDelete
  3. Insya Allah akan membaik keadaan ini, saling mengingatkan saling mendoakan agar satu sama bisa berdiri tegak ngedepin semua ini ya .. Menebar kebaikan itu penting

    ReplyDelete
  4. Semua ada hikmahnya, betapa pentingnya punya tabungan dan dana darurat sehingga meski kita wfh atau dikarantina... Tetap bisa menebar kebaikan... Stay safw kak salam kenal

    ReplyDelete
  5. Dompet duafa memang salah satu lemaga kemanusiaan yang amanah jadi kita tidak perlu takut berdonasi disana. Apalagi sekarang dimudahkan berdonasi cukup klik-klik saja dari hp di rumah.

    ReplyDelete
  6. Masya Allaaah foto pertama membuat air menggenang... betapa kurang bersyukurnya aku iniiii! Sering mengeluh hanya karena "keinginan" tidak sesuai dengan kenyataan, padahal apa yang aku "butuhkan" tesedia lebih dari cukup.

    Melakukan seruan pemerintah untuk lock down tentu bernilai sama dengan berbagi kebaikan, jadi membuat semakin kuat tekad membantu pemerintah dengan self isolation dan tetap kerja dari rumah insya ALlah

    ReplyDelete
  7. mari kita sama-sama menyegerakan diri saling tolong menolong dalam kebaikan. ngena banget di hati aku, kemarin masih suka nunda-nunda berakhir dengan penyesalan. sekarang aku nggak mau menunda2 lagi

    ReplyDelete
  8. Betul, Mbaaa
    Kita harus bahu membahu dan saling menolong di situasi yg sulit ini.
    Semoga wabah corona segera berakhir ya.

    ReplyDelete
  9. Sekarang kalau mau sedekah jadi lebih gampang yaaa, dan dompet duafa ini juga konsisten dengan pesan-pesan kebaikannya, ditambah mereka juga selalu update dengan tehnologi terbaru jadi pengguna juga happy untuk sedekah.

    ReplyDelete
  10. Masha Allah, terimakasih tulisannya Mba, jadi semacam pengingat buat saya untuk lebih bersyukur dan tidak ada lagi alasan untuk tidak bisa berbagi.
    Dompet Dhuafa ini selalu punya program yang terdepan di masyarakat.
    Insha Allah berkah dan manfaat 😊

    ReplyDelete
  11. Semoga wabah ini cepat mereda dan situasi kembali membaik.
    Mari kita saling bahu membahu dalam melalui masa sulit ini.
    Rata-rata pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas hingga rumah sakit memang membutuhkan APD. Semoga Dompet Dhuafa bisa menjangkau semuanya.

    ReplyDelete
  12. Bagus banget tulisan nya
    Yup, setiap yang terjadi sudah digariskan
    Bagaimana caranya agar musibah jadi barokah, itu yang penting

    ReplyDelete
  13. Kita semua ingin keadaan ini normal.kembali Seperti semula ya mba,, Dompet Dhuafa selalu jadi mediator buat kebaikan

    ReplyDelete
  14. Bener mba kondisi saat ini bener-bener membuat saya merasa sedih bahkan merasa sesak. Saya pernah menangis tersedu-sedu karena melihat kesulitan orang lain. Kita harus saling bahu membahu membantu mereka yang lebih membutuhkan. Untungnya ada dompet dhuafa yang bisa memfasilitasi kita erbagi ya

    ReplyDelete
  15. Masya Allah... berarti tidak ada alasan lagi untuk tidak ikut menebar kebaikan ya, Mbak. Karena untuk ikut membantu cukup dengan melakukan zakat dan/atau sedekah secara online. Dengan kondisi seperti sekarang, kita memang perlu menyatukan kekompakan umat agar bisa bersama bangkit. Insya Allah cobaan ini akan segera berlalu. Aaamiin

    ReplyDelete
  16. setuju banget menebang kesedihan, dengan bersedekah inshaallah bikin bahagia

    ReplyDelete
  17. mashaa Allah ino bisa jadi self remember dan afirmasi ya teh. makasih ya teh :)

    ReplyDelete
  18. Makin hari kondisi makin nggk terkontrol makin buruk. Dan yang paling sedih bentar lg bulan ramdhan yang hrusnya kita bersuka cita menyambutnya skrg hrus ibadah masing².. ya Allah semoga cepet berlalu musibah yang kita semua hadapi yah. Aamiin

    ReplyDelete
  19. Mashaallah, di saat kondisi seperti ini kita memang saling berbagi dengan saudara kita yang membutuhkan. Alhamdulillah dompet dhuafa bisa jadi salah satu penuambung bagi pada donatur. Barakallah

    ReplyDelete
  20. Beberapa hari lalu aku mendapat forward dari WAG.
    Tentang puisi seorang pemuka agama.
    Beliau meminta, agar please jangan hanya menebar keburukan corona.
    Cobalah bersikap adil dengan menebar kebaikannya juga seperti,
    - orang-orang sekarang jadi paham betapa penting menjaga kebersihan
    - bahwa kita dipaksa mencari Tuhan bukan di tembok Kabah, bukan di dalam mesjid, bukan di mimbar khutbah, bukan dalam thawaf, bukan dalam sholat jamaah
    Melainkan,
    Pada keterisolasian
    Pada mulut yang terkunci
    Pada hakikat yang tersembunyi



    ReplyDelete
  21. Semangat berbagi, semangat menebar kebaikan di saat seperti ini. Semoga bisa cepat dilalui yaah

    ReplyDelete
  22. MashaAllah postingan nya luar biasa banget tehh..semoga aku ada rezeki lebih buat membantu sesama di saat menyedihkan kaya gini..makasih inronya tehh

    ReplyDelete
  23. Keren banget niy programnya...semoga banyak yang terbantu...berkah buat semua... Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin

    ReplyDelete
  24. jadi selfreminder untuk selalu berbuat baik.bagus sekali programnya

    ReplyDelete
  25. sedih banget ya liat kondisi sekarang, semoga semua ini cepat berlalu dan membuat kita untuk lebih baik lagi dengan tidak bersikap egois dan saling tolong menolong ya

    ReplyDelete
  26. Mudah mudah kisah yang pernah dialami oleh seluruh dunia ini cepat berlalu yaa dan kembali lagi seperti dulu lagi..

    ReplyDelete
  27. Semoga di situasi kaya gini kita bisa bareng2 menghadapinya ya semoga kondisi ini lekas berllu aamiin

    ReplyDelete
  28. Masyaa Allah saya tersentuh membacanya. Jiwa kebaikan saya ikutan meronta.

    ReplyDelete
  29. Siapp trims sudah kembali diingatkan utk selalu berbagi.. apalagi dalam situasi yang tidak mudah spt sekarang..

    ReplyDelete
  30. Bagus banget nih "kebaikan adalah bahasa yang bisa didengar si tuli, dan dilihat si buta"
    Dan beruntung ada lembaga Dompet Dhuafa yang bisa menyalurkan donasi secara kompeten.
    Bahkan DD punya gerakan cukup Rp 10.000 bisa donasi, tapi ya masa sih cuma Rp 10.000 ya?

    ReplyDelete
  31. Mudah2an kondisi negara kita lekas pulih dari virus corona ini aamiin. Btw kita juga bisa berbagi dengan sesama maupun tenaga medis dg memberikan bantuan. Sedikit atau banyak in sya allah membawa berkah aamiin.

    ReplyDelete
  32. Dalam kondisi seperti ini kita mesti peka sama lingkungan sekitar. Benar, tidak semua bisa bekerja dari rumah. Tapi, yang di rumah pun belum tentu baik-baik saja :( Sedih mbak kalau denger cerita ojol yang nggak ada penghasilan sampai keluar rumah pun nggak makan. Ya Allah, semoga masih banyak orang baik yang bisa saling bantu dan semoga musibah ini segera brlalu.

    ReplyDelete
  33. Maka mengapa sekarang tiba-tiba merasa gagap. Jika selama ini lebih banyak toxic time kita gunakan untuk mengakses kecanggihan teknologi tentu inilah waktu yang tepat kita memperlakukan teknologi untuk menebar kebaikan pada sesama. Tetap bekerja, tetap produktif, tetap sekolah, tetap beribadah dan beramal jariyah dari rumah lewat komunikasi digital. <-- SEPAKAT BANGET, TEH!

    Bersedekah bukan hanya bisa dilakukan secara offline, justru di saat pandemi seperti ini, kecanggihan teknologi menjembatani agar niat baik utk bersedekah tetap bisa berjalan lancar. Salut deh sama dompet dhuafa, yang secara efektif memanfaatkan teknologi untuk tetap bekerja, memfasilitasi kita agar bisa terus bersedekah. Trims, untuk terus mengemban amanah, Dompet Dhuafa!

    Trims juga untuk artikel berfaedah ini, Teh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah kak Al... semoga menjadi kebyaikan dan berkah bagi semua 🙏

      Delete
  34. Ya Allah, aku sedih sekali dengan kondisi saat ini. Banyak korban berjatuhan, kondisi luar rumah terasa tidak aman, anak-anak sekolahnya keteteran, aku pun secara ekonomi pendapatannya menurun drastis. Sungguh satu paket komplit.

    Sedih boleh, itu manusiawi. Tapi introspeksi diri juga harus. Betul bahwa sekarang saatnya mulai bergerak. Jangan menunggu kalau kita mampu. Meskipun harus tetap berada #DiRumahAja, InsyaAllah niat untuk berbagi pada sesama tetap bisa dilakukan secara online lewat Dompet Dhuafa ini.

    Semoga kita senantiasa diringankan jalannya untuk berbagi. Aamiin.

    ReplyDelete
  35. Lewat QRIS udah bisa berdonasi ya di Dompet Dhuafa ya mbak,iya juga sih ya lagi pandemi kaya gini banyak yang membutuhkan uluran tangan kita

    ReplyDelete
  36. Rasa aman, keamanan, makin terusik nih sekarang. Udahlah ngerasa nggak aman dengan serangan corona, tambah lagi pembebasan ribuan napi :'( Semoga kita semua sehat-sehat dan selalu dalam lindungan Allah.

    ReplyDelete
  37. Tidak menyangka virus corona akan separah ini dampaknya. Banyak yang jadi korban termasuk para pedagang kelilin, ojol dsb yang harus tetap mencari nafkah di luar rumah. So dalam kondisi seperti ini emang kita harus lebih semangat untuk berbagi ya Mbak karena banyak yang membutuhkan. Btw bagus juga program dari dompet dhuafa ini.

    ReplyDelete
  38. Salut untuk Dompet Dhuafa dengan program Menebar Kebaikan-nya. Memang meski di rumah aja kita masih bisa menebar kebaikan pada sesama diataranya lewat Dompet Dhuafa

    ReplyDelete
  39. masyaAllah.. emang ada kepuasan tersendiri ya Teh kalo menebar kebaikan itu..sharing is caring, walaupun dari kita nggak seberapa tapi ngeliat mereka senyum dan seneng tuh malah ada rasa haru yaaa huhu

    ReplyDelete
  40. Dari rumah pun kita tetap bisa melakukan hal baik, salah satunya dengan bersedekah melalui Dompet Dhuafa ini, yang InsyaAllah akan sampai ke tepat sasaran. Semoga kita dimudahkan untuk bisa selalu berbagi ke sesama, Aamiin.

    ReplyDelete
  41. Ditengah pandemi sekarang meski harus saling empati
    bagi masyarakat baiknya mentaati himbauan pemerintah dengan tetap stay di rumah jika tak ada keperluan mendesak. Dan kini pun untuk turut berpartisipasi maupun membantu dari rumah dengan menebar kebaikan lewat bersedekah

    ReplyDelete
  42. Berbuat baik akan membuat kita bahagia. Jadi jangan pernah ragu untuk berbuat kebaikan. Berbuat baik tidak perlu menunggu kaya. Berbuat baiklah dengan apa yang kita punya...

    ReplyDelete
  43. Terus berbuat baik dalam keadaan apapun. Membantu orang tak melulu dengan harta
    Terimakasih sharing nya.

    ReplyDelete
  44. Sebelum wabah covid saja kita memang dianjurkan untuk bersedeqah, apalagi disaat wabah yang mengakibatkan banyak orang kehilangan mata pencaharian ya kak...tentunya sedeqah ini sebisanya diperbanyak sebab pasti di butuhkan sama mereka walau tak seberapa jumlahnya, dan Dompet Duafa emang salah satu penyalur yang saya tau amanah untuk urusan zakat dan sedeqah ini..

    ReplyDelete
  45. Sedih banget ya mbak sama orang-orang yang mengandalkan upah harian. Nyesek rasanya dada ini. Smeoga corona segera berlalu. aamiin

    ReplyDelete
  46. Semua sedang mengalami dampak dari pandemi Covid-19. Sedih dan was-was di tengah ketidakpastian kapan akan berakhir. Namun dibalik bencana pasti ada rencana Tuhan yg besar melebihi apa yg diharapkan manusia.

    ReplyDelete
  47. Menarik ulasannya. Dalam kondisi prihatin seperti sudah saatnya kita saling membantu sebisa kita, ada yang lewat hartanya, keahliannya (tenaga medis), sisi spiritual (ulama), lewat musik, dan sebagainya. Diawali dengan sapaan yang ramah dan selalu tersenyum itupun sedekah yang paling ringan. Melalui aplikasi di dompet dhuafa menjadi sarana yang baik untuk bersedekah

    ReplyDelete
  48. Tak perlu menunggu kaya utk bisa berbagi. Itu salah satu hal yg saya yakini. Dan adanya DD ini sangat mendukung hal itu ya..

    ReplyDelete
  49. Akhirnya kita dipaksa menerima ke Maha Kuasaan Allah Ta'ala. Mungkin di masa lalu kita, manusia pernah jemawa hingga sedikit lupa kepada-Nya, maka saat ini kita harus kembali kepada-Nya.

    ReplyDelete
  50. Semoga pandemi covid 19 ini segera berakhir ya, Mbak. Aamin. Dan walau dalam keadaan begini, Alhamdulillah tetap bisa nerus menebar kebaikan.

    ReplyDelete
  51. Sebelum pandemik, saya gunakan Dompet Dhuafa untuk ikut wakaf produktif. Lewat transfer bank di ATM/Teras BRI dan OVO. Senang karena caranya mudah. Alhamdulillah bisa ikut wakaf sebagai bagian dari ibadah meski bukan termasuk orang berlebih. Semoga nanti bisa ikut menyalurkan donasi lewat Dompet Dhuafa. Kalau zakat saya belum mencapai nisab, baru bisa infak/sedekah saja. Semoga bisa meringankan beban orang lain meski jumlahnya tidak seberapa.
    Semoga keadaan bisa kembali membaik karena banyak yang terdampak di berbagai lapisan struktur sosial masyarakat dan yang paling alami kesulitan adalah masyarakat lapisan bawah.

    ReplyDelete
  52. Alhamdulillah kita masih bisa menebar kebaikan semoga Allah membalas semua kesulitan orang lain. Aamiin

    ReplyDelete
  53. Memang saat ini menjadi ujian solidaritas kita kepada sesama. Karena dampak korona semua kena. Hanya dengan saling gotong royong semua akan terasa ringan. Semoga berkah ramadhan, corona segera hilang

    ReplyDelete
  54. Musibah corona ini semoga menjadi sebuah momentum bagi kita untuk menguji nurani kemanusiaan kita,kita ini merupakansbagian dari solusi yang mematuhi aturan ataukah yang menjadi masalah dengan tidak mengindahkan segala aturan. Semoga badai ini cepat berlalu

    ReplyDelete
  55. Semoga wabah ini cepat berlalu ya kak, dan disaat seperti ini juga semacam teguran untuk membantu sesama yang membutuhkan

    ReplyDelete
  56. Memang membantu sesama itu suatu kepuasan hati ya, apalagi dilakukan dengan ikhlas & org yg menerimapun happy, sungguh tentram rasanya

    ReplyDelete
  57. IYa, entah mengapa setelah berbuat kebaikan, rasanya sebagian besar kesedihan kita hilang. Mungkin itulah salah satu rewardnya ya. Jadi kita yang tengah gundah gulana bisa berlomba-lomba melakukan kebaikan.

    ReplyDelete
  58. Menebar kebaikan itu melapangkan jiwa, memunculkan ketenangan di hati, semoga kita semua dimampukan utk selalu punya kebaikan berbagi ya Mbak

    ReplyDelete
  59. Betul sekali mbak, di setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Dan dengan menebar kebaikan kepada sesama, kita sebagai manusia biasa ikut merasakan betapa pentingnya sebuah uluran tangan dari orang lain. Apalagi seperti sekarang, membantu antar sesama, terutama kepada orang yang lebih membutuhkan, sangat diharapkan sekali kehadirannya

    ReplyDelete

Post a Comment